Kamis, 15 Juli 2010

Benarkah Indonesia menjadi target serangan UFO ?

Mengamati langit sungguh sangat menakjubkan. Luas jagat raya yang tidak terbatas, menyimpan banyak misteri. Salah satu misteri yang hingga kini belum terungkap adalah munculnya benda asing dari luar angkasa. Yang dikenal sebagai UFO. Unidentified Flying Object.

Hasil dokumentasi foto dan video wilayah Amerika dan Eropa disinyalir sering menjadi obyek lintasan dan pendaratan benda asing tidak dikenal. Sehingga fenomena munculnya UFO dan makhluk angkasa luarnya menjadi obyek penelitian.

UFO itu mulai dibicarakan kalayak ramai mulai tahun 40an. Tapi nama “UFO” itu adalah mulai tahun 1952 tadi. Sebelumnya disebut Flying Saucersaja. Memang bentuknya seperti “piring” kebanyakan. UFO itu muncul dari Perang Dunia ke 2. Pada waktu permulaan perang, karena bentuknya seperti api itu dan mengikuti pesawat terbang diberi nama Prancis yaitu Foo Fighters. Foo adalah Ve. Ve adalah area api.

Penelitian tentang makhluk asing dari luar angkasa juga dilakukan di Indonesia sejak tahun 1950. Perintisnya Marsekal Purnawirawan J. Salatun.

Ternyata banyak kejadian di Indonesia yang mirip saja dengan luar negeri. Terus terang saja di Indonesia kejadiannya itu ada hal-hal yang unik yang di luar negeri nggak ada. Misalnya tahun 1964. Itu sedang konvrontasi dengan Malaysia. Itu selama seminggu, didaerah Surabaya didatangi UFO. Dan datangnya itu kalau sudah matahari terbenam dia baru nongol.

Fenomena penampakan UFO juga menarik kelompok muda Indonesia untuk melakukan penelitian. Seperti yang pernah dirintis oleh J. Salatun.

Tujuan mengembangkan Networking seluruh Indonesia jika mejumpai kasus yang sama. Atau mendokumentasikan UFO ini. Agar bisa kita kumpulkan dalam satu database. Masing-masing memiliki databasenya sendiri. Sehingga ketika berinteraksi dengan jaringan pengamat UFO internasional, mereka tahu ke mana pusat database itu berada. Kelemahannya di Indonesia belum memiliki satu dokumentasi yang cukup baik dalam bentuk video ataupun foto. Itu yang juga menjadi tugas kita semua untuk memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa pendokumentasian UFO itu penting.

Salah satu kelompok yang juga melakukan penelitian tentang keberadaan makhluk luar angkasa adalah Komunitas BETA-UFO dari Surabaya, Jawa Timur. Komunitas ini mengadakan pertemuan setiap setahun sekali di Jakarta. Membahas perkembangan UFO di Indonesia, juga mengenai penelitian-penelitian di lapangan di beberapa tempat yang pernah terlihat UFO. Kalau misalnya kita mendapatkan informasi dari masyarakat tentang ada yang mengalami penampakan atau mengalami kasus penculikan, kami akan mencoba untuk mendatangi kemudian kami akan investigasi dan dokumentasi. UFO penampakan dini mulai sejak tahun 1945 sampai sekarang masih terus aktif muncul dan seperti tahun lalu saja
Fenomena UFO memang masih terus menjadi Kontroversi. Ada yang meyakini ada juga yang tidak percaya sama sekali terhadap makhluk aneh dari luar angkasa. Persoalannya UFO atau Alien itu sulit dibuktikan keberadaannya. Beberapa ahli psikoterapi yang menangani kasus “alien abduction” (penculikan alien) berkesimpulan bahwa alien yang menculik manusia merupakan suatu pekerjaan dari makhluk halus.

Namun menurut ahli metafisis dan peneliti UFO, kepercayaan bahwa UFO berasal dari dimensi lain sama halnya dengan keberadaan jin dan makhluk halus yang ada di dimensi yang berbeda. “Saya yakin UFO itu ada. Mereka sama seperti jin, setan, dan iblis. Mereka semua ciptaan tuhan,” kata Prof. Limbat alias Mbah Lim kepada detikcom.

Hanya saja, kata Mbah Lim, untuk melihat penampakannya
tidak bisa secara kasat mata. Mereka bisa dilihat di luar alam batas sadar.
Misalnya dengan melakukan meditasi serta dalam tidur. Ia juga mengaku pernah melihat alien ketika melakukan meditasi. Menurutnya, sosok Alien sangat aneh. Matanya sangat lebar, kupingnya panjang, kurus, dan kulitnya tebal seperti kulit badak.

Heboh soal UFO di Indonesia memang tidak seramai di Amerika atau di negara-negara lain. Tapi siapa sangka, dari riset yang dilakukan Frank Small & Associates (FSA), pada 1997 silam menyimpulkan, lebih dari 67% orang Jakarta percaya terhadap UFO. Lembaga riset asal Australia ini pun hanya mencatat tidak lebih dari 20% orang Jakarta yang tidak percaya. Selebihnya abstain.

Sedangkan polling yang dilakukan oleh ROAR, sebuah konsorsium perusahaan iklan Carlton Screen, suratkabar The Guardian/The Observer, radio siaran Kiss FM, stasiun televisi Channel 4, majalah konsumen EMAP dan biro iklan BMP PMD, menunjukkan bahwa orang Indonesia yang berusia 15-24 tahun, 61% nya percaya kepada makhluk angkasa luar atau UFO. Polling yang dilakukan tahun 2000 itu, menjaring 1.000 koresponden dari berbagai daerah di Indonesia.

Hasil riset itu tentu sangat mengejutkan. Sebab di Indonesia masyarakatnya secara umum berpikiran secara agamis. Dan dalam pandangan agama sama sekali tidak pernah disinggung soal alien atau UFO.Herannya lagi, sejumlah peristiwa penampakan UFO dan benda aneh lainnya juga kerap muncul di Indonesia, sekalipun yang melihatnya tidak sedang meditasi ataupun bermimpi.
Komunitas Beta-UFO mencatat, dalam setahun, tidak kurang dari 23 peristiwa penampakan UFO terjadi di Indoneia. “Mereka yang melaporkan semuanya dalam keadaan sadar. Tidak tidur atau bermimpi,” jelas Nur Agustinus, direktur Komunitas Beta-UFO.

Misalnya yang dialami Yudi, salah seorang anggota komunitas Eden. Pada 22 Januari 2006, Yudi, istri, kedua anaknya serta dua mertuanya mengaku telah menyaksikan pemandangan di langit yang tak pernah ada sebelumnya. Saat itu lima buah UFO hadir di atas langit rumah mereka memiliki ekor yang pendek berwarna agak menghijau. Kerlap-kerlipnya persis seperti peri Tinkerbell dalam cerita Peterpan di langit timur.

Benda ini muncul tiba-tiba dan melaju sangat cepat lalu hilang begitu saja padahal langit saat itu hanya terisi oleh awan tipis. Sesampainya di McDonald, ia pun memberi kabar kepada kawannya. Ternyata kawannya itu juga mengatakan kalau adiknya melihat fenomena yang sama, hanya warnanya bukan hijau tapi biru.

Di Nias juga dilaporkan, pada 29 April 2006, UFO terlihat hadir di sana. Kesaksian ini diberikan Mikael Marbun melalui surat elektronik yang dikirim ke Beta-UFO. Saat itu, Marbun bersama tiga temannya mengaku melihat cahaya yang melintas dengan latar belakang pesawat yang berbentuk hampir segitiga sebesar lapangan sepak bola. Benda itu sempat berhenti selama 30 detik lalu pergi lagi dengan kecepatan tinggi. Kejadian itu berlangsung jam 12.00 siang. Cuaca di lokasi saat itu, menurut Marbun,agak mendung namun tidak hujan. Cahaya yang muncul dari benda yang menyerupai pesawat itu berwarna kebiru-biruan dan tidak menimbulkan suara.

Fenomena aneh juga pernah dilihat oleh sebagian besar penduduk Yogyakarta dan Bantul, 26 Juli 2006. Sekitar pukul 19.30 WIB, sebagian penduduk dikejutkan kilatan cahaya terang yang bergerak cepat. Tak lama kemudian terdengar dua kali suara dentuman. Kilatan cahaya terang muncul dari arah timur menuju ke barat dan meninggalkan jejak asap panjang kebiruan yang lambat laun menghilang setelah dua menit.

Sejumlah astronom amatir kota Yogyakarta yang tergabung dalam Jogja
Astro Club (JAC), juga sempat mengamati fenomena tersebut di pantai …
Bahwa alam semesta ini sangat luas. Jadi bukan hanya sedaun kelor. Apa mungkin hanya manusia satu-satunya jenis makhluk ciptaan Allah yang memiliki pikiran yang cerdas. Jadi barangkali Tuhan pun menciptakan makhluk-makhluk tadi. Munculnya UFO juga menjadi obyek penelitian di Indonesia. Percaya atau tidak, perjumpaan dengan makhluk angkasa luar pernah dialami oleh mendiang pelukis Sudjana Kerton di daerah Bandung Utara, Jawa Barat.

Menurut Hubertus Tebay, Ketua Forum Komunikasi Koperasi se-Distrik Mapia, ia beberapa kali melihat benda angkasa bercahaya. Pertama kali Tebay melihat sebuah benda bercahaya berbentuk helikopter di kampung Toubay. Heli itu terbang ke arah Gunung Dogiyai dan kemudian menhilang. Dari Toubay juga, Hubertus pernah melihat sebuah pesawat ukuran besar terbang ke arah Gunung Dogiyai. Gemuruh pesawat sangat jelas dan bentuk pesawat juga nampak sangat jelas.

Dari Bomomani, ibu kota distrik Mapia, Hubertus juga pernah melihat sebuah benda angkasa terbang sangat dekat di atas rumahnya menuju ke arah gunung Dogiyai. Benda angkasa kali ini bukan berbentuk heli atau pesawat, tetapi hampir mirip dengan berudu. Kepalanya satu bundaran, kemudian ekornya dua. Antara kepala dan ekor, dihubungkan oleh dua buah besi yang bercahaya. Warna cahaya seperti benda yang sedang kena strom listrik.

Hubertus mengatakan, dirinya tidak tahu menahu sedikitpun tentang UFO. Ia hanya menyangka bahwa benda-benda angkasa itu adalah tete nene moyang (ruh nenek moyang) yang menampakkan diri padanya. Hubertus menilai, benda-benda angkasa yang pernah ia temui itu, semuanya datang dan pergi dari Gunung Dogiyai yang terletak di sebelah selatan Mapia, tepatnya dekat kampung Diheugi. Kemungkinan besar, kata Hubertus, Gunung Dogiyai adalah semacam bandar udara UFO di bumi.
Sudjana Kerton berkisah pernah diculik oleh UFO malam-malam di sini. Saat itu tidur dia di kamar atas. Beliau dijemput tiba-tiba saat tidur itu dijemput oleh makhluk-makhluk kecil yang masuk dari luar, mereka naik ke atas, bapak dijemput dan dituntun ke bawah lalu masuk ke dalam pesawat UFO itu.
Sayangnya saat perjumpaan, Sudjana Kerton dengan makhluk angkasa luar, tidak ada saksi langsung yang melihat.

Ibunya bahkan tidak percaya. Dan beliau tidak percaya dengan hal yang mengenai UFO atau makhluk-makhluk yang misterius atau dunia gaib, beliau tidak percaya sama sekali.

Lain lagi cerita H. Sumanang , pada waktu pulang tengah malam, tiba-tiba motor saya mati. Hanya ada cahaya satu kilat dari rumah pak Sudjana Kerton. Kemudian saya tanya apa itu .. UPO!! (ufo). Saya percaya tidak percaya. Hanya cahaya yang begitu cepat sekali. Bagaikan kilat larinya. Ke arah Bandung Timur.

Cerita Dedi Suardi, Ketika pak Kerton dibimbing oleh Robot tadi beliau tidak mengunakan sandal. Beliau ke lumpur. Dan paginya tapak robot itu masih ada. Telapak atau bekas-bekas kaki robot. Baru beliau sadar bahwa beliau bukan mimpi.

Mendiang pelukis Sudjana Kerton menjadi saksi yang pernah mengalami perjumpaan dengan makhluk angkasa luar. Dari rumah dan sekaligus sanggar di wilayah Dago perbukitan Bandung Utara inilah sering terlihat benda bergerak bercahaya yang tidak teridentifikasi.

Dedi Suardi yang juga tetangga Sudjana Kerton di Bandung Utara sering melihat benda bergerak, bersinar yang tidak dikenal. Yang saya merasa aneh itu jalurnya kebanyakan Utara ke Selatan. Bahkan saya pernah melihat tujuh UFO yang berformasi beriringan. Itu disaksikan oleh salah seorang kyai dari pesantren yang dekat dari sini yang tadinya skeptis, nggak percaya adanya UFO. Kebetulan kami sedang ngobrol di beranda itu tiba-tiba muncul tujuh buah. Kenapa saya di sini banyak melihat? Bukan karena UFO itu datang ke sini sebenarnya. Karena kan ketika saya tinggal di kota. Kami melihat langit kan sempit sekali. Kami hanya melihat antara genting ke genting. Sedangkan dari sini kami bisa melihat langit yang sangat luas. Hingga kesempatan untuk melihat apa yang ada di langit itu lebih leluasa.

UFO di Jakarta juga pernah dilihat J. Salatun. Menurut J. Salatun pada tahun 1981di siang hari saat sedang melihat sebelah Utara dari belakang rumah saya. Pada waktu itu belum ada gedung-gedung yang tinggi. Siang hari kira-kira jam 09.00, dua UFO terbang berjejeran. Bentuknya seperti bintang warnanya. Terbang ke Barat. Saya mencoba memotret, eh starternya mati. Saya menyesal saat itu. Kok tidak ada alat yang canggih pada waktu itu. Bagi saya yang paling spektakuler itu pada tahun 1952 itu bukan komando sektor di daerah, tapi komando sektor Washington D.C. Dimasuki dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Ini berdasar pengetahuan yang saya tahu. Ini adalah kemungkinan kita di sini berhadapan dengan makhluk-makhluk dari angkasa luar. Dan kita di sini berhadapan dengan makhluk-makhluk dari angkasa luar.

Pengalaman berjumpa dan diculik makhluk asing juga pernah dialami Gatot warga Rungkut Asri Surabaya.

Tiba-tiba suatu malam sekitar jam 10.00 baru beberapa saat rebahan di tempat tidur tiba-tiba tubuh saya terangkat ke atas. Tiba-tiba saya sudah masuk dalam sebuah wahana atau sebuah ruangan yang mungkin kendaraan mereka. Saya mengendap-endap, di ruangan apa ini saya di tengah-tengahnya. Kemudian saya melihat sosok pendek kecil yang ada di tengah ruangan. Kemungkinan di ruangan utama karena ruangan itu berbentuk bundar. Mungkin karena saya takut, saya akhirnya kembali ke ruangan dimana saya tadi keluar. Mungkin semacam ruangan elevator atau semacam bilik yang kecil ada suatu jendela yang saya segera menyadari bahwa saya berada di ruang angkasakarena saya melihat di jendela ada lengkungan Bumi dibagian bawah.

Penampakan dan jejak UFO atau benda asing luar angkasa menjadi kajian penting. Para astronom menemukan lebih dari 200 planet di luar angkasa.

Secara astronomi sebenarnya pencarian kehidupan di luar Bumi itu sudah cukup lama dilakukan. Sejak tahun 60an misalnya, ada projek-projek astronomi terutama di dalam radio yang mencari sinyal-sinyal dari angkasa luar.

0 komentar:

Posting Komentar

Kalau bisa tinggalkan komentar dong semuanya boleh kok ,sara,iklan,boleh jg kok